Pages

Minggu, 27 Maret 2011

Kajian Akhlaq Al Ghazali


Definisi Akhlaq

Al-Ghazali memberikan kriteria terhadap akhlak. Yaitu, bahwa akhlak harus menetap dalam jiwa dan perbuatan itu muncul dengan mudah tanpa memerlukan penelitian teriebih dahulu. Dengan kedua kriteria tersebut, maka suatu amal itu memiliki korespondensi dengan faktor-faktor yang saling berhubungan yaitu: perbuatan baik dan keji, mampu menghadapi keduanya, mengetahui tentang kedua hal itu, keadaan jiwa yang ia cenderung kepada salah satu dari kebaikan dan bisa cendrung kepada kekejian (Al-Ghazali, jilid 2, 2000:599).

Akhlak bukan merupakan "perbuatan", bukan "kekuatan", bukan "ma'rifah" (mengetahui dengan mendalam). Yang lebih sepadan dengan akhlak itu adalah "hal" keadaan atau kondisi: di mana jiwa mempunyai potensi yang bisa memunculkan dari padanya manahan atau memberi. Jadi akhlak itu adalah ibarat dari " keadaan jiwa dan bentuknya yang bathiniah" Aal-Ghazali, jilid 2, 2000:599).

Akhlak menurut Al-Ghazali adalah sesuatu yang menetap dalam jiwa dan muncul dalam perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran terlebih dahulu. Akhlak bukanlah perbuatan, kekuatan, dan ma'rifah. Akhlak adalah "haal" atau kondisi jiwa dan bentuknya bathiniah.

Pembagian Akhlaq

Dalam pembagian itu al-Ghazali ( II, 2000: 600) mempunyai 4 kriteria yang harus dipenuhi untuk suatu kriteria akhlak yang baik dan buruk, yaitu: Kekuatan 'Ilmu, atau hikmah, kekuatan marah, yang terkontrol oleh akal akan menimbulkan sifat syaja'ah, kekuatan nafsu syahwat, dan kekuatan keseimbangan (keadilan), (al-Ghazali, jilid 2, 2000: 600). Keempat komponen im merupakan syarat pokok untuk mencapai derajat akhlak yang baik secara mutlak. Semua ini dimiliki secara sempuma oleh Rasulullah. Maka tiap-tiap orang yang dekat dengan empat sifat tersebut, maka ia dekat dengan Rasulullah, berarti ia dekat juga dengan Allah. Keteladanan ini karena Rasulullah 'tiada diulus kecuali uniuk menyempurnakan akhlak' (Ahmad, Hakim dan Baihaqi)



Dengan meletakkan ilmu sebagai kriteria awal tentang baik dan buruknya akhlak, al-Ghazali mengkaitkan antara akhlak dan pengetahuan, sebagaimana dilakukan oleh al-Farabi dan Ibnu Maskawaih (Najati, 2002;235). Hal ini terbukti dengan pembahasan awal dalam Ihya' adalah bab tentang keutamaan ilmu dan mengamalkannya. Sekalipun demikain ia akhlak tak ditentukan sepenuhnya oleh ilmu, juga oleh faktor lainnya.

Metode Pendidikan Akhlaq

Menurut al-Ghazali (2003; 72-73)., ada dua cara dalam mendidik akhlak, yaitu; pertama, mujahadah dan membiasakan latihan dengan amal shaleh. Kedua, perbuatan itu dikerjakan dengan di ulang-ulang. Selain itu juga ditempuh dengan jalan pertama, memohon karunia Illahi dan sempumanya fitrah (kejadian), agar nafsu-syahwat dan amarah itu dijadikan lurus, patuh kepada akal dan agama. Lalu jadilah orang itu berilmu (a'lim) tanpa belajar, terdidik tanpa pendidikan, ilmu ini disebut juga dengan ladunniah.

Kedua, akhlak tersebut diusahakan dengan mujahadah dan riyadhah, yaitu dengan membawa diri kepada perbuatan-perbuatan yang dikehendaki oleh akhlak tersebut. Singkatnya, akhlak berubah dengan pendidikan latihan. (al-Ghazali, 2000;601-602).

Sistem Pendidikan Akhlaq

Dua sistem pendidikan akhlak menurut pendapat-pendapat al-Ghazali adalah: pendidikan non fonnal dan non formal. "Pendidikan ini berawal dari non formal dalam lingkup keluarga, mulai pemeliharaan dan makanan yang dikonsumsi. Selanjutnya Bila anak telah mulai nampak daya hayalnya untuk membeda-bedakan sesuatu (tamyiz), maka perlu diarahkan kepada hal positif. Al-Ghazali juga menganjurkan metode cerita (hikayaf), dan keteladanan (uswah al hasanah). Anak juga perlu dibiasakan melakukan sesuatu yang baik. Disamping itu pergaulan anakpun perlu diperhatikan, karena pergaulan dan lingkungan itu memiliki andil sangat besar dalam pembentukan keperibadian anak-anak.

Bila sudah mencapai usia sekolah, maka kewajiban orang tua adalah menyekolahkan kesekolah yang baik, dimana ia diajarkan al-Quran, Hadits dan hal hal yang bennanfaat. Anak perlu dijaga agar tidak terperosok kepada yang jelek, dengan pujian dan ganjaran (reward). Jika anak itu melakukan kesalahan, jangan dibukakan di depan umum. Bila terulang lagi, diberi ancaman dan sanksi yang lebih berat dari yang semestinya. Anak juga punya hak istirahat dan bermain, tetapi pennainan adalah yang mendidik, selain sebagai hiburan anak. (al-Ghazali, 2000;624-627).

Jumat, 25 Maret 2011

Landasan perbuatan

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman tentang landasan kita sebagai umat muslim melakukan perbuatan yaitu :

17:15

Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah Allah, maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk keselamatan dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi kerugian dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan kami tidak akan meng'azab sebelum kami mengutus seorang Rasul.
Al Qur'an surah Al-Isra ayat 15

31:17

Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah.
Al Qur'an surah Luqman ayat 17

31:18

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. 
Al Qur'an surah Luqman ayat 18
Blogged with the Flock Browser

Taubat

Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya.

Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan dan dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari ampunan Allah, betapa pun dosa yang telah diperbuat manusia. Bahkan Nabi Muhammad telah membenarkan hal ini dalam sebuah sabdanya yang berbunyi: "Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut)."

Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan brejanji untuk tidak melakukannya lagi di masa medatang. Apabila dosa atau kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya adalah dengan meminta maaf kepadanya. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat, "Apakah penyesalan itu taubat?", "Ya", kata Rasulullah (H.R. Ibnu Majah). Amr bin Ala pernah mengatakan: "Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya".

Tiada seorang pun yang melakukan suatu dosa, kemudian ia beranjak untuk mensucikan diri, lalu shalat, kemudian memohon ampun kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuni dosanya. (H.R. Turmudzi)

ed with the Flock Browser

Persamaan Derajat

Dalam pendidikan Akhlaq salah satu anjuran adalah kita harus merasa sama derajatnya, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya :

Dikabarkan dari Tsa’albi dari Ibnu Abbas r.a adapun sebab perkataan Tsabit bin Qais kepada seseorang yang tidak melapangkan tempat duduk di sisi Nabi SAW, hai fulan... Kemudian Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya Engkau tidak ada kelebihan antara satu dengan lainnya kecuali dalam agama dan takwa. (H.R. Thabrani)
Blogged with the Flock Browser

Silaturrahim

Dalam pendidikan Akhlaq salah satu unsur yaitu kita umat Muslim harus menjalin silaturrahim, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya :

Anas bin Malik r.a berkata, Saya telah mendengar Rasulallah SAW bersabda, ”Siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dilanjutkan umurnya, hendaklah ia menyambung hubungan famili ataupun kerabat. (H.R. Bukhari)

Dari Abu Muhammad (Jubair) bin Muth'in ra., bahwa Rasulallah SAW bersabda, tidak akan masuk surga orang yang pemutus hubungan famili atau saudara. Abu Sufyan berkata, yakni pemutus hubungan famili silaturrahim. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Blogged with the Flock Browser

Berbaik sangka

Dalam pendidikan Akhlaq salah anjuran kita umat Muslim harus berbaik sangka dan di larang berburuk sangka, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya :

Abu Hurairah RA. berkata, Rasulallah SAW. bersabda, berhati-hatilah kalian dari buruk sangka sebab buruk sangka itu sedusta-dusta cerita atau berita; Janganlah menyelidiki; jangan memata-matai atau mengamati hal orang lain, jangan hasut-menghasut; jangan benci-membenci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian ini sebagai hamba Allah itu saudara. (H.R. Bukhari)
Blogged with the Flock Browser

Membela kehormatan diri

Dalam pendidikan Akhlaq salah anjuran dari Nabi Muhammad SAW yaitu sabdanya yang berarti  :

Siapa yang mempertahankan kehormatan saudaranya, maka Allah akan menghalangi wajah orang itu dari sengatan neraka pada hari kiamat. (H.R. At-Turmudzi)

Setiap orang wajib membela kehormatan dirinya, apabila hak kehormatan terganggu ia wajib mempertahankan sesuai kemampuannya masing-masing. Islam telah menjaga kehormatan setiap orang dari perkataan yang tidak disukainya dan disebutkan ketika dia tidak ada, meskipun perkataan itu sesuai kenyataan. Dengan demikian perbuatan ini merupakan kesalahan dan dosa besar.

Adapun langkah strategis yang dapat dilakukan seseorang untuk menjunjung kehormatan kaum Muslimin adalah dengan cara:

1. Tidak mengolok-olok.
2. Tidak mencela dirinya sendiri.
3. Tidak memberikan panggilan yang tidak disenanginya.
Blogged with the Flock Browser

Adu Domba

Dalam pendidikan Akhlaq, Adu Domba suatu perbuatan yang sangat dilarang. Dalam hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yaitu :

Dari Hammam bin Harits, ia berkata, kami sedang duduk bersama Khudzaifah di masjid, kemudian datang seseorang lalu duduk di samping kami, dikatakan kepada Khudzaifah, hal ini disampaikan kepada raja, Khudzaifah berkata, aku ingin mendengar Rasulallah SAW, Rasulallah SAW bersabda, Tidak masuk syurga tukang adu domba (penyebar fitnah). (H.R. Muslim)

Blogged with the Flock Browser

Muslim bersaudara

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengartikan yang nama saudara itu adalah seseorang kakak atau adik kita yang berasal dari Ayah dan Ibu yang sama. Dalam pendidik Akhlaq tentang  makna saudara yang sebenarnya nmarilah kita perhatikan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, Rasulallah SAW bersabda, ”Sesama Muslim adalah bersaudara. Sesama Muslim tidak boleh menghianati, mendustai, dan menghinakannya. Sesama Muslim haram
mengganggu kehormatan, harta, dan darahnya. Takwa itu ada di sini, beliau sambil menunjuk dadanya. Seseorang cukup dianggap jahat apabila ia menghina saudaranya yang Muslim. (H.R. At-Timidzi)

Blogged with the Flock Browser

Ghibah

Abu Hurairah RA. berkata, Rasulallah bersabda : Tahukah kamu apakah ghibah itu?” Jawab sahabat, ”Allah dan Rasulallah yang lebih mengetahui.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kamu menceritakan perihal saudaramu yang tidak disukainya.” Ditanyakan lagi, “Bagaimana bila keadaan saudaraku itu sesuai dengan yang aku katakan?” Jawab Nabi, “Bila keadaan saudaramu itu sesuai dengan yang kamu katakan, maka itulah ghibah terhadapnya. Bila tidakterdapat apa yang kamu katakan, maka kamu telah berbohong. (H.R. At-Turmuzdi)

Keterangan :
Ghibah adalah mengatakan aib seseorang walaupun sebenarnya. Perbuatan ini dilarang oleh Rasulullah SAW.

Blogged with the Flock Browser

Buruk sangka

Pendidikan Akhlaq memberikan larangan umat manusia untuk melakukan buruk sangka atau su-uzhon.

Nabi Muhammad SAW bersabda artinya :  Tiga macam membawa krisis bagi umatku; memandang kesialan, dengki dan buruk sangka. (H.R. At-Thabrani)
 
Dengan demikian berburuk sangka tidak akan memberikan manfaat  sedikitpun, oleh karena itu seorang Muslim harus berusaha menghindari sifat  buruk sangka tersebut. 

Dalam sebuah hadits dikisahkan seorang laki-laki bertanya, “Amalan apakah yang dapat menghilangkan dari buruk sangka ya Rasulallah?”  Rasulallah SAW bersabda, “Apabila kamu mendengki maka mohon ampunlah
kepada Allah, dan apabila kamu berburuk sangka maka janganlah memeriksa  benar tidaknya, dan apabila kamu menduga maka laksanakan saja rencanamu.”

Blogged with the Flock Browser

Metode Kisah

Pendidikan Akhlaq dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, diantara metode kisah. Metode kisah adalah suatu metode pendidikan Akhlaq dengan cara memberikan bercerita tentang kisah-kisah Nabi didalam Al Qur'an.

Metode kisah merupakan salah satu upaya untuk mendidik murid agar mengambil pelajaran dari kejadian di masa lampau. Apabila kejadian tersebut merupakan kejadian yang baik, maka harus diikutinya, sebaliknya apabila kejadian tersebut kejadian yang bertentangan dengan agama Islam maka harus dihindari.

Metode ini sangat digemari khususnya oleh anak kecil, bahkan sering kali digunakan oleh seorang ibu ketika anak tersebut akan tidur. Apalagi metode ini disampaikan oleh orang yang pandai bercerita, akan menjadi daya tarik tersendiri. Namun perlu diingat bahwa kemampuan setiap murid dalam menerima pesan yang disampaikan sangat dipengaruhi oleh tingkat kesulitan bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, hendaknya setiap pendidik bisa memilih bahasa yang mudah dipahami oleh setiap anak.

Kisah-kisah Qur’ani mampu membina perasaan ketuhanan melalui cara-cara berikut: 
  1. Mempengaruhi emosi , seperti takut, perasaan diawasi, rela dan lain-lain.
  2. Mengarahkan semua emosi tersebut sehingga menyatu pada satu kesimpulan yang menjadi akhir cerita.
  3. Mengikutsertakan unsur psikis yang membawa pembaca larut dalam setting emosional cerita sehingga pembaca, dengan emosinya, hidup bersama tokoh cerita.
  4. Kisah Qur’ani memiliki keistimewaan karena, melalui topik cerita, kisah dapat memuaskan pemikiran, seperti pemberian sugesti, keinginan, dan keantusiasan, perenungan dan pemikiran.
Blogged with the Flock Browser

Metode Persuasi

Pendidikan Akhlaq dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, diantara metode persuasi. Metode persuasi adalah suatu metode pendidikan Akhlaq dengan cara memberikan contoh yang baik kepada peserta didik, baik di dalam ucapan maupun perbuatan.

Metode persuasi adalah suatu metode pendidikan Akhlaq meyakinkan peserta didik tentang sesuatu ajaran dengan kekuatan akal. Penggunaan metode persuasi didasarkan atas pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang berakal. Artinya Islam memerintahkan kepada manusia untuk menggunakan akalnya dalam membedakan antara yang benar dan salah serta atau yang baik dan buruk.

Penggunaan metode persuasi ini dalam pendidikan Islam menandakan bahwa pentingnya memperkenalkan dasar-dasar rasional dan logis kepada peserta didik agar mereka terhindar dari meniru yang tidak didasarkan pertimbangan rasional dan pengetahuan.
Blogged with the Flock Browser

Metode Motivasi Intimidasi

Pendidikan Akhlaq dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya metode motivasi dan intimidasi. Metode motivasi dan intimidasi dalam dalam bahasa arab disebut dengan uslub al-targhib wa al-tarhib atau metode targhib dan tarhib. 
 
Targhib berasal dari kata kerja raggaba yang berarti menyenangi, menyukai dan mencintai. Kemudian kata itu diubah menjadi kata benda targhib yang mengandung makna suatu harapan untuk memperoleh kesenangan, kecintaan dan kebahagiaan yang mendorong seseorang sehingga timbul harapan dan semangat untukmemperolehnya.

Metode ini akan sangat efektif apabila dalam penyampaiannya menggunakan bahasa yang menarik dan meyakinkan pihak yang mendengar. Oleh karena itu  hendaknya pendidik harus bisa meyakinkan muridnya ketika menggunakan metode ini. Apabila bahasa yang digunakan kurang meyakinkan maka akan membuat murid tersebut malas memperhatikannya.

Tarhib berasal dari rahhaba yang berarti menakut-nakuti atau mengancam. Menakut-nakuti dan  dengan camya sebagai akibat melakukan dosa atau kesalahan yang dilarang Allah atau akibat lengah dalam menjalankan kewajiban yang diperintahkan Allah.

Dalam menggunakan kedua metode tersebut yaitu :
  • Metode motivasi sejalan dengan apa yang ada dalam psikologi belajar disebut sebagai law of happines atau prinsip yang mengutamakan suasana menyenangkan dalam belajar.
  • Metode intimidasi dan hukuman baru digunakan apabila metode-metode lain seperti nasihat, petunjuk dan bimbingan tidak berhasil untuk mewujudkan tujuan.
Blogged with the Flock Browser

Metode Nasihat

Pendidikan Akhlaq dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, diantara metode nasihat. Metode nasihat adalah suatu metode pendidikan Akhlaq adalah dengan cara memberikan penjelasan kebenaran dan kemaslahatan dengan tujuan menghindarkan orang yang dinasihati dari bahaya serta menunjukkannya ke jalan yang mendatangkan kebahagiaan dan manfaat.

Dalam metode nasihat dengan memberi nasihat pendidik mempunyai kesempatan yang luas untuk mengarahkan peserta didik kepada berbagai kebaikan dan kemaslahatan umat. Di antaranya dengan menggunakan kisah-kisah Qur’ani, baik kisah Nabawi maupun umat terdahulu yang banyak mengandung pelajaran yang dapat dipetik.
 
Blogged with the Flock Browser

Metode Kebiasaan

Pendidikan Akhlaq dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, diantara metode kebiasaan. Metode kebiasaan adalah suatu metode pendidikan Akhlaq dengan cara proses penanaman kebiasaan. Definisi kebiasaan yaitu sesuatu pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama.

Metode Kebiasaan tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan anak didik pada tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan pola pikir yang sesuai dengan ajaran Islam. Pembiasaan ini bertujuan untuk mempermudah melakukannya. Karena seseorang yang telah mempunyai kebiasaan tertentu akan dapat melakukannya dengan mudah dan senang hati.

Bahkan sesuatu yang telah dibiasakan dan akhirnya menjadi kebiasaan dalam usia muda itu sulit untuk dirubah dan tetap berlangsung sampai hari tua. Maka diperlukan terapi dan pengendalian diri yang sangat serius untuk dapat merubahnya. Berkata baik atau diam merupakan salah satu cara membiasakan indra kita agar dapat terkendali.

Blogged with the Flock Browser

Metode Keteladanan

Pendidikan Akhlaq dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, diantara metode keteladanan. Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan Akhlaq dengan cara memberikan contoh yang baik kepada peserta didik, baik di dalam ucapan maupun perbuatan.

Dalam hal ini Rasulallah memberikan keteladanan Akhlaq yang sangat mulia, sehingga paling banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan menyampaikan  misi dakwahnya. Ahli pendidikan banyak yang berpendapat bahwa pendidikan dengan mengguna keteladanan merupakan metode yang paling berhasil guna. 
Ada ungkapan yang sangat populer yaitu Guru merupakan sinonim dari digugu dan ditiru. Akhlaq seorang pendidik akan mudah di ikuti oleh anak didiik .Hal ini disebabkan karena secara psikologis anak didik adalah seorang peniru yang ulung. Murid-murid cenderung meneladani gurunya dan menjadikannya sebagai tokoh identifikasi dalam segala hal.

Blogged with the Flock Browser

Definisi Akhlaq

Dalam sebuah hadits Nabi SAW, juga dijelaskan sebagai berikut:

Dari Muhammad bin Ajlan dari al-Qa’qa bin Hakim dari Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata: Bersabda Rasulallah SAW: “Sesungguhnya aku diutus ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia (HR Ahmad)

Kata “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Tabiat atau watak dilahirkan karena hasil perbuatan yang di ulang-ulang sehingga menjadi biasa. Perkataan ahklak sering disebut kesusilaan, sopan santun dalam bahasa Indonesia; moral, ethnic dalam bahasa Inggris, dan ethos,ethios dalam bahasa Yunani. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan khaliq yang berarti pencipta; demikian pula dengan makhluqun yang berarti yang diciptakan.

Adapaun definisi akhlak menurut istilah ialah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.


Menurut Imam Ghazali, dalam kitab ihya ulumuddin, mengatakan akhlak : Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah dengan tidak memerlukan pemikiran dan pertimbangan.


Kajian perbuatan manusia yang dimasukkan perbuatan akhlak yaitu:
  • Perbuatan yang timbul dari seseorang yang melakukannya dengan sengaja, dan dia sadar di waktu dia melakukannya. Inilah yang disebut perbuatanperbuatan yang dikehendaki atau perbuatan yang disadari.
  • Perbuatan-perbuatan yang timbul dari seseorang yang tiada dengan kehendak dan tidak sadar di waktu dia berbuat. Tetapi dapat diikhtiarkan perjuangannya, untuk berbuat atau tidak berbuat di waktu dia sadar. Inilah yang disebut perbuatan-perbuatan samar yang ikhtiar.


Suatu perbuatan dapat dikatakan bahwa ia lahir dengan kehendak dan disengaja hingga dapat dinilai baik atau buruk ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan:
  • Situasi yang memungkinkan adanya pilihan bukan karena adanya paksaan adanya kemauan bebas, sehingga tindakan dilakukan dengan sengaja.
  • Tahu apa yang dilakukan, yaitu mengenai nilai-nilai baik-buruknya.

Suatu perbuatan dapat dikatakan baik atau buruk manakala memenuhi syarat syarat di atas. Kesengajaan merupakan dasar penilaian terhadap tindakan seseorang. Dalam Islam faktor kesengajaan merupakan penentu dalam menetapkan nilai tingkah laku atau tindakan seseorang.

Jumat, 11 Maret 2011

Landasan Akhlaq

Pendidikan akhlaq berdasarkan Al Qur'an yaitu :

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yaitu : 

49:11

Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka diperolok-olokkan lebih baik dari mereka yang mengolok-olok,  dan jangan pula wanita-wanita mengolok-olokkan terhadap wanita-wanita lain, boleh jadi mereka yang diperolok-olokkan lebih baik dari mereka mengolok-olokkan, dan janganlah kamu mengejek dirimu sendiri, dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah kefasikan sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. 
Surah Al Hujurot ayat 11.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yaitu : 
49:12
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan buruk sangka/kecurigaan, Karena sebagian dari buruk sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Surah Al Hujurot ayat 12.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yaitu : 

49:13
Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Surah Al Hujurot ayat 13.

Blogged with the Flock Browser

Rabu, 09 Maret 2011

Kata Pengantar

Assalamu alaikum…


Selamat Datang di Amar`lubai Kajian Akhlaq. Blog ini dibuat dan dikelola oleh seorang bukan piawai dibidang dunia internet, namun berharap dapat eksis didunia internet.


Amar`lubai Kajian Akhlaq ini dibuat dengan maksud dan tujuan agar kami dapat menuliskan apa yang kami lihat, apa yang kami dengarkan, apa yang kami alami. Informasi yang kami sajikan disini tentang Pendidikan Akhlaq berdasarkan ajaran Islam.
Semoga informasi yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi pengunjung. Tulisan diblog ini sangat  sederhana namun kami berharap mempunyai makna. Ditulis dengan ketidak-sempurnaan, tanggapi dengan kearifan.


Tiada gading yang tidak retak, tiada manusia yang sempurna, tiada perkataan yang paling mulia kecuali firman Allah swt.


Wassalamu alaikum…


Bandar Lampung, Maret 2011
Amrullah Ibrahim